Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apakah para
konspirator yahudi internasional juga memiliki kepentingan terselubung?
Jawabannya adalah iya, pernahkah kalian berfikir kenapa para orang-orang yahudi
Israel tentunya, menjadikan Singapura
sebagai mitra strategisnya dan mereka anggap paling penting di Asia bahkan para
konspirator yahudi banyak yang bermukim di sana. Kenapa Singapura? Padahal
Singapura adalah negara yang sangat kecil sekecil negaranya yaitu Israel, dan
Singapura adalah negeri yang sangat miskin Sumber Daya Alam dan Sumber Daya
Mineral.
Baca juga: Utang Adalah Gaya Baru Yang Digunakan Untuk Menjajah
Baca juga: Utang Adalah Gaya Baru Yang Digunakan Untuk Menjajah
Sebenarnya target mereka bukanlah Singapura melainkan
negara kita tercinta Republik Indonesia, karena Singapura ibarat sarana buat mereka. Karena mereka sadar
bahwa mereka secara langsung tidak bisa berhubungan dengan Indonesia, secara
Indonesia memiliki kebijakan politik yang sangat bermusuhan dengan kebijakan
Israel yaitu salah satunya mengenai masalah kemerdekaan Palestina. Jadi mereka
menjalankan kepentingannya di Indonesia secara bawah tanah yang mereka komandoi
dari negara tetangga Indonesia yaitu Singapura. Namun secara perlahan namun
pasti mereka mulai memasuki dan menancapkan pengaruhnya di Indonesia sebagai
contoh berkembang pesatnya penganut yahudi di kota Manado, Sulawesi Utara.
Dan juga Indonesia dan negara-negara dunia ketiga juga
tidak lepas dari sasaran cengkeraman orang-orang yahudi. Krisis ekonomi dunia
gelombang kedua yang terjadi pada akhir 2008, merupakan skenario mereka untuk
menguasai dunia. Mereka sengaja menciptakan krisis ekonomi dengan harapan
negara dunia ketiga tidak bisa bangkit.
Kita lihat sendiri, ketika Indonesia sedang berusaha
bangkit dari keterpurukan akibat krisis ekonomi tahun 1997, sekonyong-konyong
kembali dihantam badai krisis 2008. Indonesia mau bangkit dihantam lagi, mau
bangkit dihantam lagi. Inilah strategi mereka selain aksi revolusi di
Indonesia.
Melalui agennya yang bernama George Soros, para
konspirator yahudi berusaha menguasai Asia Tenggara, termasuk Indonesia dengan
cara menghancurkan perekonomian Indonesia sehingga terjerat utang yang sangat
besar. Bagi mereka, Indonesia adalah negara paling penting. Bangsa yahudi tidak
ingin umat Islam bersatu. Itulah sebabnya, di Indonesia setiap harinya ada 60
ribu intelijen suruhan mereka memecah-belah umat Islam. Para agen itu
kebanyakan berasal dari bagian Dubes anggota NATO dan para orang-orang munafik
Indonesia yang memiliki moto “Jika ada uang,
lautpun dapat dipindah”.
Baca juga: TUDINGAN TERHADAP BUNG KARNO YANG MEMBUAT INDONESIA TERPURUK HINGGA SAATINI
Baca juga: TUDINGAN TERHADAP BUNG KARNO YANG MEMBUAT INDONESIA TERPURUK HINGGA SAATINI
Fakta bahwa para konspirator yahudi ingin menghancurkan
Indonesia memang bukanlah omong kosong. Sebuah dokumen
rahasia dengan klarifikasi not for disturb hasil kajian
strategis sebuah tim di bawah pimpinan mantan menteri pertahanan Amerika
Serikat, William Cohen yang merupakan gembong zionis, bocor ke luar. Dokumen
yang dibuat pada tahun 2000 ini, dikaji 15 ahli disiplin politik.
Hasil kajian tersebut diberi judul “Asia
Tahun 2025 dan Pengaruhnya Terhadap Keamanan Nasional Amerika Serikat Abad 21”
menskenariokan bahwa Indonesia dan Pakistan harus dilenyapkan
selambat-lambatnya antara tahun 2010-2025. Akan tetapi, melenyapkan Indonesia
bukanlah perkara yang gampang. Oleh karena itu, para konspirator internasional
menyusun strategi untuk menguasai Indonesia secara terselubung. Mereka tidak
memakai jalan kekerasan terlebih dahulu, melainkan menggunakan cara-cara yang
lebih halus. Langkah yang mereka lakukan adalah menjerat Indonesia dengan utang
berbunga serta membuat negara kita takluk pada Bank Dunia dan IMF.
Baca jug: Australia Dorong Timor Timur Merdeka, Incar Minyak
Baca jug: Australia Dorong Timor Timur Merdeka, Incar Minyak
Pada awal kemerdekaan, para konspirator juga disinyalir
terlibat dalam lengsernya Presiden Soekarno dari tampuk kepemimpinan Indonesia
dengan menggunakan tangan Soeharto. Karena Soekarno adalah sosok seorang
nasionalis yang tidak memperkenankan asing walau seorangpun menyentuh kekayaan
Indonesia. Dalam perjalanan selanjutnya, banyak peristiwa yang terjadi di dalam
negeri ini juga terdapat peran dari tangan-tangan terselubung.
Krisis ekonomi pada tahun 1997 yang juga menyebabkan
lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan Indonesia yang berkuasa selama 30
tahun lebih juga tidak terlepas dari peran tangan-tangan para konspirator
internasional lewat anggota Freemason Indonesia. Juga selain dari unsur ekonomi
dan militer, agen-agen perubahan yang dipersiapkan oleh para konspirator untuk
Indonesia juga datang dari kalangan perguruan tinggi. Misalnya, Ametika
memberikan beasiswa mahasiswa pasca sarjana Indonesia untuk sekolah di berbagai
perguruan tinggi di AS, seperti Berkeley University, Massachusetts Institute of
Technology (MIT), dan Harvard University. Pada gilirannya, alumnus ini dikenal
dengan Mafia Berkeley.
Selain itu, Amerika Serikat yang menjadi kaki tangan
zionis yahudi juga menggunakan yayasan-yayasan nirlaba untuk melancarkan
aksinya di Indonesia. Tercatat beberapa yayasan menjadi sarana operasi
terselubung CIA, seperti Ford Foundation, Asia Foundation, USAID, dan
Fullbright Foundation.
Baca juga; Dunia Yang Butuh Indonesia, Bukan Sebaliknya
Baca juga: Kisah Seorang Profesor dan Seorang Nelayan
Baca juga; Dunia Yang Butuh Indonesia, Bukan Sebaliknya
Baca juga: Kisah Seorang Profesor dan Seorang Nelayan
Setelah penguasa Orde Lama tumbang dan digantikan oleh
Orde Baru, Indonesia memulai babak baru penjajahan neo-liberalisme gaya Barat
(Amerika). Berbagai sumber daya alam Indonesia dikuasai oleh mereka. Salah
satunya adalah pertambangan emas di Irian yang dukuasai oleh Freeport dan
beberapa pengeboran minyak yang dikuasai oleh beberapa perusahaan milik Asing.
Kebijakan politik dan ekonomi Indonesia pun menjurus pada
terciptanya pandamgan yang sejalan dengan AS. Korupsi, kolusi, dan nepotisme,
seperti yang terjadi di berbagai negara “hasil obok-obok” AS, terjadi juga di
Indonesia. Pada akhirnya, negara ini adalah negara boneka Asing, meskipun
reformasi telah terjadi setelah tumbangnya rezim Orde Baru pimpinan Soeharto.
Juga program MEA yang digarap oleh anggota-anggota ASEAN adalah salah satu
detonatornya kehancuran Indonesia, karena kebijakan itu sebenarnya adalah
gagasan para konspirator yahudi yang bermukim dan berkuasa di Singapura.
Tambahan:
Disaat Pemerintah Indonesia lagi getol-getolnya dan
semangat-semangatnya dengan menggandeng OKI untuk memberi pelajaran kepada
Israel. Malah beberapa jurnalis yang menamakan dirinya sebagai
Delegasi Jurnalis Indonesia berkunjung ke Israel. Para wartawan itu adalah wartawan dari Bisnis Indonesia,
wartawan Abdul Rokhim (Jawa Post), wartawan Yustinus Tomi Aryanto (Tempo),
wakil pemimpin redaksi Kompas James Luhulima dan wartawati Margareta (MetroTV)
Saran : berhati-hatilah dalam menyikapi suatu
berita, karena banyak media-media informasi di Indonesia bukanlah media yang
profesional, bukanlah media yang netral. Mereka selalu dibayangi
kebijakan-kebijakan CEO nya yang terjun di dunia politik.
-MR. Jempol Keker
No comments:
Post a Comment