13 March 2016

BERHENTILAH BERHATI SEEKOR TIKUS




Seekor tikus sangat tertekan karena takut pada kucing. Ia lalu mendatangi seorang penyihir yang sangat sakti untuk meminta tolong agar mengubah dirinya menjadi seekor kucing. Penyihir itu memenuhi keinginan sang tikus dan mengubahnya menjadi seekor kucing. Namun, setelah menjadi kucing, ia begitu takut pada anjing. Ia kembali menemui sang penyihir sakti agar mengubahnya menjadi seekor anjing. Penyihir itu memenuhi keinginan sang tikus dan mengubahnya menjadi seekor anjing. Setelah beberapa lama menjadi anjing, ia kembali merasa ketakutan pada singa. Sekali lagi ia menemui sang penyihir agar mengubahnya menjadi seekor singa. Sekali lagi penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekor singa.
Baca juga: KISAH BOCAHLUAR BIASA YANG BERAKHIR KADALUARSA
Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Umat Islam Menghadap Ka'bah Untuk Menyembah Allah
Apa yang terjadi kemudian?
 Kini ia sangat ketakutan pada pemburu. Ia sekali lagi mendatangi sang penyihir sakti dan meminta agar diubah menjadi pemburu. Namun kali ini penyihir menolak keinginannya sambil berkata, “Selama masih berhati tikus, tidak peduli apapun bentukmu, kau tetaplah seekor tikus pengecut.

Inti seorang manusia adalah jati diri. Apapun bentuk perubahan fisik, jika tidak diimbangi dengan perubahan jati diri yang semakin baik, tidak banyak berpengaruh pada manusia itu sendiri, ia akan tetap saja menjadi orang kerdil dan penakut.
Baca juga: Intel Indonesia Lebih Hebat Dari Mossad Dan CIA Soal Menguntit
Baca juga: Jim Geovedi, Hacker Asal Indonesia Yang Ditakuti Dunia
Keberanian tidak berarti keberanian “pasang badan” atau “modal nekat”. Karena jika hanya ini yang kita miliki, orang lain pun bisa lebih nekat. Keberanian yang mutlak dimiliki adalah keberanian berpikir positif, bertanggung jawab, melakukan kegiatan kontraversi yang positif, berani bangkrut, gagal, dan berani karena kebenaran serta menjelaskan semua tindakan yang diambil.

No comments:

Post a Comment