Kebanyakan orang hanya suka menunggu saja, tetapi orang
sukses itu tidak menunggu masa depannya, mereka itu menciptakan masa depannya
sendiri, dengan memanfaatkan hasrat untuk mendapatkan inisiatif dalam hidupnya.
Hasrat adalah keinginan yang kuat, sementara inisiatif adalah penyelesaiannya. Jadi
inisiatif merupakan pengambilan tindakan, yang muncul dari motivasi diri. Inisiatif
juga merupakan kemampuan membedakan apa yang harus diselesaikan dan tidak.
Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Umat Islam Menghadap Ka'bah Untuk Menyembah Allah
Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Umat Islam Menghadap Ka'bah Untuk Menyembah Allah
Inisiatif telah membuat banyak penemu, peneliti,
olahragawan, serta pencipta lagu untuk mengubah imajinasinya menjadi karya yang
nyata dan hebat. Inisiatif memiliki kekuatan momentum dalam pengejaran suatu
tujuan. Jadi jangan menunggu orang lain melakukan apa yang kita tahu dapat dan
harus kita lakukan, berinisiatiflah sekarang juga!
Jangan pernah menjadi “NATO”
(No Action, Talk Only) agar impian tidak hanya sekedar impian pada siang bolong
saja. Napoleon Hill dalam bukunya Think and Grow Rich
menegaskan bahwa tindakan dan kecepatan adalah kunci kesuksesan.
Baca juga: Memeluk Agama Memiliki Pengaruh Positif Bagi Tubuh Dan Pikiran
Baca juga: Memeluk Agama Memiliki Pengaruh Positif Bagi Tubuh Dan Pikiran
Von Goethe, pujangga dan novelis Jerman mengakui bahwa
berpikir itu mudah, bertindak itu sulit, dan menjabarkan pikiran untuk menjadi
tindakan yang indah adalah hal yang paing tersulit. Jadi tidak heran jika ada
sedikit orang yang bisa menindak-lanjuti sasaran-sasaran yang mereka buat. Sangat
sedikit orang yang membuat rencana-rencana yang realistis dalam hidupnya. Karenanya,
marilah melakukan tindakan apapun itu, sekalipun tindakan itu berjalan lambat. Ada
pepatah Cina yang mengatakan agar kita tidak takut berjalan
lambat, melainkan takutlah jika tidak sampai ke mana-mana. Sementara terus
mengambil tindakan, jangan lupa untuk mengevaluasi setiap tindakan tersebut,
apakah membawa kita maju atau mundur. Dan, yang tidak kalah penting adalah
rayakan setiap kesuksesan-kesuksesan tindakan kita dengan menyebarkan ilmu itu
ke seluruh dunia. Ingatlah bahwa tujuan kita tidak langsung pada sasaran besar,
melainkan prosesnya.
Baca juga: KISAHBOCAH LUAR BIASA YANG BERAKHIR KADALUARSA
Baca juga: KISAH BOCAH DAN CITA-CITANYA
Baca juga: KISAHBOCAH LUAR BIASA YANG BERAKHIR KADALUARSA
Baca juga: KISAH BOCAH DAN CITA-CITANYA
Waktu itu sangat berharga. Perbedaan yang nyata antara
orang sukses dan gagal dapat dinilai dari cara mereka mengatur waktu. Jadi,
pengaturan waktu adalah sebuah keahlian yang harus dipelajari. Waktu tidak
dapat disewa, dipinjam, atau dibeli. Waktu itu tidak bisa berubah, satu hari
tetap 24 jam dan satu jam tetap 60 menit. Waktu juga tidak dapat dikumpulkan
dan disimpan. Serta waktu tidak bisa diganti dengan barang. Tentang waktu,
Napoleon Bonaparte bahkan mengatakan bahwa dia memiliki semua hal yang ada di
dunia, kecuali waktu. Kita semua memiliki waktu yang sama dan hanya orang sukses
dan bijaklah yang mampu mengaturnya.
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang menyia-nyiakan
waktunya:
1. Apa yang mereka inginkan kurang jelas. Misalnya saja,
jika menganggap pendidikan itu tidak penting, kita akan malas belajar atau jika
menganggap kesehatan itu tidak penting, kita pasti malas berolahraga dan
mengatur pola makan.
2. Tidak memiliki rencana kerja atau membiasakan hidup
mengalir tanpa arah. Orang ini berarti tidak pernah membiasakan diri bekerja
dengan rencana (action plan).
3. Perannya tidak jelas. Manusia selalu melakukan segala
sesuatu yang tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Memiliki pola kerja yang selalu rumit. “Jika bisa diselesaikan nanti, mengapa harus dikerjakan
cepat-cepat,” begitu pikirnya
5. Tidak memiliki sistem atau alat kerja yang efektif,
seperti komputer, kalkulator, alat simulasi, internet, dan sebagainya.
Baca juga: Nebula Si Perhiasan Cantik Luar Angkasa
Baca juga: Nebula Si Perhiasan Cantik Luar Angkasa
Sepuluh perampok waktu terbesar yang sering mengganggu
adalah penundaan (procrastination), telepon/internet/jaringan sosial, televisi,
kemacetan lalu lintas, tamu yang datang tanpa janji, meeting mendadak,
kurangnya prioritas, melakukan sesuatu yang tidak jelas, tidak bisa berkata
tidak, dan management filling yang kurang baik. peter Drucker, pakar manajemen
menasihati kita, “Lebih baik mengetahui ke mana waktu
itu dibuang daripada merencanakan bagaimana mengatur waktu kita.”
Cara kita menginvestasikan waktu menentukan seberapa
bahagia, sehat, makmur, dan aman diri kita. Kita menghabiskan banyak waktu
untuk mengejar penghasilan untuk menafkahi keluarga. Namun, ingatlah uang
bukanlah segalanya dan bukanlah yang terpenting dalam hidup. Ingatlah bahwa
uang se-milliar tidak bisa digunakan untuk membeli kebahagiaan, kesehatan, keluarga,
sahabat, karakter, damai sejahtera dan suara hati. Untuk itu, kita harus cermat
menginvestasikan waktu dan memastikan apakah kita akan sampai di ujung jalan
dengan selamat. Ada banyak hal yang bisa dibeli dengan uang tetapi ada lebih
banyak pula hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Baca juga: AKSI INTELIJEN INDONESIA PENYELUNDUP PESAWAT TEMPUR
Baca juga: Jim Geovedi, Hacker Asal Indonesia Yang Ditakuti Dunia
Baca juga: AKSI INTELIJEN INDONESIA PENYELUNDUP PESAWAT TEMPUR
Baca juga: Jim Geovedi, Hacker Asal Indonesia Yang Ditakuti Dunia
No comments:
Post a Comment