Ada sebuah cerita tentang dua orang nenek jompo yang
tinggal di panti. Mereka tinggal di kamar yang sama. Nenek
yang lumpuh memiliki tempat tidur tidak di dekat
jendela. Sedangkan nenek yang satunya tidak
lumpuh dan memiliki tempat tidur di dekat jendela.
Nenek itu selalu duduk di pinggir jendela dan memandang keluar.
Hampir setiap
hari, ia bercerita kepada nenek yang lumpuh tentang apa yang dilihatnya;
sepasang burung yang hinggap di pohon, tupai yang selalu ceria, kupu-kupu yang
bebas bertebangan, matahari yang bersinar dengan cerianya dan juga tentang
anak-anak yang berlari sambil bermain-main. Nenek yang lumpuh itu hanya
memejamkan mata dan membayangkan apa yang diceritakan kepadanya.
Baca juga: LAPAN Ternyata Diam-Diam Pernah Merancang Pesawat Tempur Generasi Ke-5
Baca juga: LAPAN Ternyata Diam-Diam Pernah Merancang Pesawat Tempur Generasi Ke-5
Tidak lama kemudian, nenek yang tidur di dekat jendela
meninggal dunia. Dan, nenek yang lumpuh pindah ke tempat tidur di sebelah
jendela. Begitu sampai di sana, nenek yang lumpuh itu mengangkat tubuh
rentanya. Dengan bertumpu pada sikunya, ia memandang keluar jendela yang berada
di samping kamar tidurnya. Namun, ia tidak melihat gambaran yang selalu
diceritakan oleh almahrummah nenek yang tidak lumpuh. Di luar sana tidak ada
burung dan semua pemandangan indah; ternyata jendela itu menghadap tembok.
Penasaran, nenek lumpuh itu bertanya kepada perawat
tentang alasan almahrummah nenek yang tidak lumpuh itu menceritakan hal-hal
yang begitu indah kepadanya.
Baca juga: BERHENTILAH BERHATI SEEKOR TIKUS
Baca juga: KISAH BOCAHLUAR BIASA YANG BERAKHIR KADALUARSA
Baca juga: BERHENTILAH BERHATI SEEKOR TIKUS
Baca juga: KISAH BOCAHLUAR BIASA YANG BERAKHIR KADALUARSA
Jawaban perawat sungguh mencengangkan. Ternyata nenek
tersebut buta akibat kecelakaan menimpanya 25 tahun yang lalu. Ia hanya ingin
memberikan semangat kepada nenek yang lumpuh lewat kisah-kisahnya.
Jadi, kita tahu bahwa motiflah (alasan)
yang membuat dunia lebih berwarna. Oleh karena itu, warnailah kehidupan yang
suram dengan keceriaan, warnailah dunia yang pesimis dengan keoptimisan, warnailah dunia yang tidak
adil dengan ucapan syukur. Bahkan, penelitian psikolog Martin Seligman dari
Universitas Pensylvania menemukan bahkan sikap optimis meningkatkan kualitas
pekerjaan.
Baca juga: HOAX Tentang Pertolongan Pertama Orang Terkena Struk Dengan MenusukkanJarum Keujung Jari
Baca juga: Isi Hati Anak Papua Untuk Saudara Sesama Papua.
Baca juga: HOAX Tentang Pertolongan Pertama Orang Terkena Struk Dengan MenusukkanJarum Keujung Jari
Baca juga: Isi Hati Anak Papua Untuk Saudara Sesama Papua.
No comments:
Post a Comment